Istriku tercinta, Fiha Azmun ... kita berbuat sesuatu, yang bisa dikenang....
Rabu, 27 Maret 2013
Pondok Putri Memasuki Era Baru
Wah.... Rezeki nomplok deh buat anak santriwati sekarang. Coba antum review kembali keadaan pondok putri 2 tahun yang lalu.... Uih, sedihnya bukan main. Sekolah tidak ubahnya seperti bangunan tak bertulang ( hehehe, pisss).
Namun sebuah keberkahan yang luar biasa ketika bangunan sudah memberikan rona baru untuk wilayah putri. Belum lagi akses jalan sepanjang 100 meter sedang dalam penyelesaian.
Menurut laporan dari ketua yayasan H Syamsudin, insya Allah bulan-bulan ini akan segera anggaran untuk rehap asrama putri dan mes pengasuh pondok. Sekitar bulan 7 bangunan 4 lokal yang semakin menambah kepadatan di bawah juga insya Allah akan segera turun. Demikian, rencana pembangunan Laboratorium juga sedang diusulkan. Subhanallah.... Keren nih lobinya pak Bos.
Yho Wish.... Selamat bekerja kru Utsman. Semangat n QomphaQ selalu... :p ;p
Aksi Reaksi
Menjadi orang yang didengar pembicaraannya dan sekaligus disegani itu sangat tidak mudah. Itu juga tergantung aksi apa yang kita tanamkan kepada orang. Bisa dibayangkan misalnya, seseorang sudah menunggu kita sangat lama, kemudian orang itu memaksakan diri untuk tetap menunggu, sedangkan kita yang ditunggu tidak kunjung datang. Nah, hati-hati karena luka pertama sudah kita goreskan di hati orang itu.
Maka dari itu kawan, Rasulullah itu menjadi mulia dan besar namanya bukan lantaran kepiawaiannya untuk memainkan pedang, akan tetapi dengan akhlaknya yang terpuji. Betapa Nabi sebelum diangkat menjadi Al-Uswah, beliau sudah menanamkan pondasi al-amin, as-sidq, amanah, fathonah dan sebagainya.
Pun kita kaitkan dengan ilmiah, hukum aksi reaksi itu juga tentu berlaku untuk kehidupan. Seseorang akan bereaksi sesuai dengan aksi yang kita lakukan.
Kawan, marilah kita sedikit demi sedikit berbenah untuk menjadi yang lebih baik. Hidup untuk belajar melakukan sesuatu dengan penuh tanggung jawab, semangat dan juga ikhlas.
Met menjalankan aktivitas
Selasa, 26 Maret 2013
tips dan trik dapat IP bagus » Sharing buat anak2 Utsman bin Affan n' Kawan Semua
Ada beberapa tips bagi antum yang kepengen lanjutin di PT dengan harapan dapat IP bagus. Jadi Mahasiswa ntu tidak perlu pintar-pintar amat. Yang penting tahu dan mengerti cara menjadi seorang MS yang unggul, titik :)
Ada beberapa tips mendapatkan IP bagus di kampus, eits istikhorah n do'a dulu donk.... Baru ikuti langkah di bawah ini:
Pertama, kenali diri kamu/antum. Ente yang kepengen kuliah jangan suka memaksakan kehendak untuk mencari jurusan yang bergengsi padahal kemampuan kurang memadai. Kuliah itu bukan untuk mencari pengalaman lagi, tetapi untuk mengembangkan bakat... AZeeeKk
Ke dua, cari kampus yang kiranya membantu ente (antum :-p ) untuk bisa hidup disiplin n mengatur waktu. Misal nih ya, di kotamu ada 2 kampus yg kwalitasnya PODO n jurusannya Podo. Nah, cari yg lebih gampang dijangkau dong, yang membuat tidak bolos kuliah, terlambat, kecelakaan de el el. Nah, udah gitu ente bisa belajar dengan konsen. Iya gaKkkk???
Ke tiga, kenali karakter dosen. Dosen ntu punya kriteria yang berbeda-beda lho dalam menentukan nilai.. Misalnya karena aktif di kelas, sopan, rajin datang or ngumpulin tugas, rajin shalat bareng di masjid, atau rajin blanja n fotokopi di TOKOnya. Kwkwkwk, GubRak.... :)))) nah, dijamin tuh dosen ga bakal kecewa ama ente...
Ke empat, di tangan ente usahakan punya GADGET untuk OL trussss... Iya lah... Pengetahuan yang kita miliki itu ga seberapa. Maka dari itu, apabila kita tidak paham, kita bisa tanyakan Mbah Googing.... Hehehe. Hayo pilih mana, dikenal dosen sering nanya karena Oon atau bisa menjawab karena si Mbah Googl? Ane sih milih yang ke dua. Iya, gak? Nah pengalaman berselancar dengan Internet biasanya bakal melekat di kepala tuh.
Ke lima, karena udah dapet pengalaman saat proses kuliah, ane jamin ente tidak kerepotan saat UTS atau UAS. Makanya apa yang pernah didapat tinggal diingat-ingat lagi.
Wah, tinggal ditunggu kapan pengumuman IP n penerimaan KHS mu. Moga aja bisa dapat 4 ( A kabbbbeeeeh) Amiiin ya Rabbb. Good luck wa antum Laaa tai'asuuu.....
Pondok Utsman bin Affan dan Kedatangan Gubernur....
Kedatangan Gubernur ke Pondok kemarin terus terang masih meyisakan tanda tanya di benak saya. Dalam rangka apa dan tujuan apa serta sasarannya siapa dan apa saja. Wah, saya sampai jungkir jungkir untuk mengkajinya. Tetapi, apapun bentuknya ada hikmah yan bisa dipetik ketika berlangsungnya wawancara dengan Gubernur NTB itu. Seorang santriwati teladan, Sri Wahyuni yang sengaja dipanggil dan ditanya tentang cita-cita dan harapannya ke depan. Dengan santai namun tegas ia menjawab, " Saya ingin menjadi seorang pengusaha sukses, yang suksesnya seperti Bapak!". Lalu kembali dilontarkan pertanyaan, " Bagaimana cara kamu untuk sukses?". Maka ia. Menjawab, " dengan kerja keras dan belajar yang tekun. Bagaimana mungkin seseorang bisa sukses kalau ia hanya bersantai dan bermalasan?" Ia mengakhiri jawaban dengan kalimat tanya. Akhirnya banyak tangan mengaplous untuk santriwati kelas 3 SMA ini.
Ada hal menarik yang bisa saya petik di sini. Ternyata jawaban itu sekaligus menghilangkan statement masyarakat bahwa lulusan pondok itu hanya bisa jadi ustadzah atau sejenisnya saja. Ia, jawaban itu juga sekaligus memberikan isyarat bahwa tidak selamanya pondok itu tempatnya radikalisasi massal.
Hmmm, 100 deh buat anak pondok. Hehehe
Pondok Pesantren Utsman bin Affan , boarding school and me
Menjadi seorang pengasuh pondok itu bukanlah hal mudah. Banyak hal yang harus dikorbankan dan banyak hal pula yang harus diperjuangkan.
Sudah hampir tiga tahun saya berada di sini merasakan asam garam dan pahit manisnya suatu jalan dakwah dan tarbiyah. Sikap dan perilaku memang harus ditata sedemikian enak untuk dipandang dan dirasakan. Bukan lantaran hendak mendapat pujian, tetapi lebih kepada sosok sebagai teladan untuk anak.
Saya sendiri berusaha untuk itu tetapi belum tersampaikan juga. Malah banyak hujatan dan perkataan yang cenderung membunuh karakter perjuangan. Santri diingatkan misalnya, bukannya menerima masukan yang diberikan. Justru ia kembali menyerang dan memberikan komentar yang melebihi suara si guru.
Wah, memang luar biasa beratnya...
Tapi apapun bentuknya, inilah ujian seorang mukmin yang ingin meningkatan kwalitas dirinya di mata Allah. Sabarlah hatiku, sabarlah istri tercintaku... Tangisan sedihmu kuhapus dengan cintaku....
Langganan:
Postingan (Atom)