Minggu, 15 Juni 2014

materi lomba pidato 2

Keutamaan Tanah Syam
Tentang negeri Syam Nabi Muhammad Shallallahu
‘alaihi wasallam mengatakan: “Pergilah ke Syam
karena ia adalah bumi pilhan Allah, Dia memilih
hamba-hamba terbaik-Nya untuk kesana. Jika
kalian tidak mau maka pergilah ke Yaman kalian
dan minumlah dari telaga-telaga kalian. Karena
sesungguhnya Allah telah menjamin untukku Syam
dan penduduknya.” (HR. Abu Dawud, Ibnu Hibban,
dan Al-Hakim; dishahihkan Syaikh Al-Albani).
“Apabila penduduk Syam telah rusak maka tidak ada
kebaikan pada kalian. Akan senantiasa ada
sekelompok umatku yang selalu beruntung tanpa
terganggu dari orang-orang yang menipu mereka
hingga hari kiamat.” (HR. Tirmizi no. 2351)
“Sesungguhnya kekuatan muslimin pada waktu itu di
Ghuthah, di samping kota yang bernama Damaskus
yang paling terbaik di negeri Syam.” (HR. Abu Daud
no. 4300)
Bahkan secara khusus Nabi Shallallahu ‘alaihi
wasallam mendoa’kan negeri Syam dengan do’a
yang luar biasa. Beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam
mengatakan: “Ya Allah, berkahilah untuk kami pada
negeri Syam kami dan pada negeri Yaman
kami.” (HR. Al-Bukhari).
Imam Izz bin Abdussalam berkata, “Sesungguhnya
kekuatan di kerajaan Islam, sebagian besar
pasukannya yang berani di negeri Syam.” (Targhib
Ahlil- Islam Fi Sukna Biladisy-Syam hal. 5)
Suriah adalah bagian dari negeri Syam. Inilah negeri
yang dibuka pertama kali oleh khalifah ‘Umar bin
Khaththab Radhiyallahu ‘anhu . Tidak sedikit sahabat
Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam dan orang-orang
shalih yang berhijrah kesana karena keutamaan-
keutamaan negeri Syam. Dari negeri yang penuh
berkah ini lahir ulama-ulama Islam besar, seperti:
Imam Nawawi rahimahullah , Syaikhul Islam Ibnu
Taimiyyah rahimahullah, Ibnu Qayyim Al-Jauziyah
rahimahullah , Ibnu Katsir rahimahullah , dan yang
lainnya.
Dalam salah satu muhadharah Syaikh Nabil al-
Awadhi al-Kuwaity ditanya, “Ada apa dengan
Suriah?”
Maka dijawab, Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda, “Barang siapa yang tidak peduli dengan
urusan kaum muslimin maka bukanlah golongan
kaum muslimin.” (HR. Muslim).
“Seorang mukmin dengan mukmin lainnya adalah
bagaikan bangunan yang saling menguatkan antara
satu dengan lainnya.” (HR. Al-Bukhari).
Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda:
“Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal
kasih sayang bagaikan satu tubuh, apabila satu
anggota badan merintih kesakitan maka sekujur
badan akan merasakan panas dan demam.” (HR.
Muslim No. 2586).
Karena kita semua muslim Alhamdulillah, karena kita
beriman kepada Allah Ta’ala. Karena Qur’an kita
satu, Tuhan kita satu, syariat kita satu, tidak ada
sekat dan pembatas yang menghalangi kita. Bukan
karena nasionalisme dan kolonialisme yang telah
memisahkan kita. Semua itu akan menjadi sampah
sejarah dan umat ini akan kembali menjadi umat
yang satu sebagaimana yang telah dijanjikan oleh
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Lalu kenapa mesti Suriah? Karena Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menguraikan
keutamaannya, tidakkah kalian dengar hadits
tentang akhir zaman?
Berkata Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Akan ada nanti tentara yang berjuang di Syam,
tentara yang berjuang di Iraq, dan tentara yang
berjuang di Yaman.” Rasulullah ditanya,
“Kemanakah saya harus bergabung? “.. Pergilah ke
Syam.” (HR. Abu Dawud).
Dalam riwayat lain: “.. Sesungguhnya malaikat
membentangkan sayapnya di negeri
tersebut.” (Shahih Tirmidzi).
Segala keberkahan ada di negeri tersebut, inilah
Syam.
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, ia berkata, Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Sesungguhnya saya melihat seakan-akan tonggak
al-Kitab telah tercabut dari bawah bantalku. Maka,
aku mengikutinya dengan pandanganku. Tiba-tiba
terdapat cahaya terang-benderang yang mengarah
menuju Syam. Ketahuilah, sesungguhnya iman,
apabila telah terjadi beragam fitnah, berada di
Syam.” [HR. Ahmad No. 21781, Shahihut-Targhib
wat-Tarhib, no. 3092].
Syam, kita biasa melihat seperti negeri lain pada
umumnya. Negeri kaum muslimin yang tentram,
negeri yang biasa-biasa saja. Sekarang lihatlah
revolusi yang terjadi disana, Allah Ta’ala
menyiapkannya untuk hal lain, perhatikanlah slogan-
slogan mereka: “Kami hanya memiliki-Mu ya Allah,
kami hanya memiliki-Mu. Seluruh dunia
meninggalkan mereka, semua meninggalkan..
Sehingga mereka sadar bahwa tidak ada
kemenangan kecuali dari Allah, slogan mereka :
“ Hasbunallah wa ni’mal wakiil.. Cukuplah Allah
bagi kami dan Dia sebaik-baik penolong.”
Negeri mereka akan berubah kearah kebaikan yang
akan diberikan Allah. Allah Ta’ala menginginkan
kebaikan untuk umat ini, penundaan kemenangan..
saya memandangnya sebagai kebaikan. Kebaikan
untuk umat ini, kita tidak mengetahui apa yang Allah
persiapkan untuk negeri ini. Setiap tetes darah akan
memberkahi negeri ini, semakin menyuburkan
tanahnya.
Allah Subhanahu wa ta ‘ala berfirman, “Janganlah
kamu mengira orang-orang yang gugur di jalan Allah
itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya
dengan mendapat rezeki.” (QS. Ali Imran: 169).
Revolusi di Libya, Tunisia, Mesir dan Yaman adalah
revolusi yang berkah, tapi sifatnya perjuangan lokal.
Tetapi yang terjadi di Suriah berada ditangan umat
bersama, era baru untuk umat ini. Memang benar,
apa yang terjadi di negeri-negeri tersebut adalah
babak baru untuk umat ini. Tapi yang terjadi di
Suriah adalah babak yang berbeda.
Pertama , ini adalah peperangan untuk eksistensi
umat ini, dan dengan izin Allah kita akan menjadi
umat yang eksis kembali.
Kedua , akibat tragedi Suriah.. dan saya ingatkan
kalian kalimat ini, akan ada perubahan besar
menunggu umat ini. Imbas kemenangan Suriah dan
kebangkitan umat.. sekali lagi di Suriah, dan
kejayaan umat akan kembali di Suriah.. perubahan
besar akan terjadi. Dominasi kekuatan akan berubah,
dan semua kejahatan super power akan berakhir.
Rencana besar yang diinginkan musuh untuk umat
ini akan diberantas, dengan izin Allah. Ini jawaban
pada mereka yang bertanya “Kenapa mesti Suriah?”
mereka tidak memahami bahwa Suriah akan
mengubah sejarah umat atas izin-Nya.
Syam berdasarkan sejarah adalah negeri yang terdiri
dari beberapa negara saat ini, yaitu : Suriah,
Palestina, Yordania dan Libanon. Jadi yang
dimaksud negeri Syam dalam literatur sejarah Islam
adalah wilayah dalam empat negara ini, dan
Damaskus adalah ibukotanya. Tapi sayang wilayah
ini sekarang telah terpecah menjadi empat negara
sebagai dampak dari imprealisme barat di masa
lalu.
Negri Syam pada umumnya diberkahi oleh Allah
Azza wa Jalla, terbukti banyak dari kalangan para
Nabi ‘Alaihimussalaam yang lahir dan tinggal di
sana. Tanahnya yang subur dengan berbagai hasil
buminya terutama zaitun hingga sekarang terasa.
Termasuk Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi
wa Sallam , telah diperjalankan oleh Allah ke sana
(Baitul Maqdis) sebelum menuju sidratul muntaha;
sebagaimana dalam kisah isra’ mi’raj yang
masyhur. Dalam salah satu ayat dinyatakan yang
maknanya “…..yang kami berkahi di
sekelilingnya…” (QS, Al-Isra’: 1 ).
Para mufassirin menyatakan tentang negri Syam
pada umumnya dan mengenai kota Al-Quds di
Palestina khususnya bahwa Allah menjadikan di
sekelilinganya barakah bagi penduduknya dalam
kehidupan, perbekalan, pertanian dan cocok tanam .
Di sekelilingnya banyak pohon dan sungai serta
kesuburan tanah yang terus menerus .
Sementara dalam hadits Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam pernah menyatakan: “Ya Allah berkahilah
kami yang ada di kota Madinah, berkahilah dalam
takaran kami (sha’ dan mud), berkahilah Yaman dan
Syam kami. Kemudian beliau menghadap kearah
matahari lalu bersabda: Dari sini muncul tanduk
setan, dari sini terdapat goncangan dan fitnah. (HR.
Ahmad dan Al-Bukhari) ”
Bahkan hingga akhir zaman pun terdapat nash
berupa hadits Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
yang menyatakan bahwa Nabi Isa Alaihissalam akan
Allah turunkan pada akhir zaman di manaar al-
baidha’ di Damaskus dan manusia dibangkitkan dan
dikumpulkan di bumi Syam .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar