Sabtu, 28 Juni 2014

Dongkrak, Dongkrak, Dongkrak Semangat Amal Ramadhanmu!

bismillah...



أهلا رمضان مرحبان يا شهر الصيام....



Alhamdulillah rasanya senang bisa kembali menyapa Ramadhan. Di awal puasa begini enaknya menyusun agenda yang rapi dan menarik berkait dengan hal apa saja yang ditargetkan selama bulan Ramadhan.



Pada tahun yang lalu seorang Ustadz berbakat Burhan Soddiq menulis di akun facebooknya tentang target membaca Quran serta mengkhatamkannya dalam sebulan. Tips yang ditawarkan cukup ringan karena untuk menyelesaikan satu Quran cukup dengan membaca dua lembar per waktu shalat. Kalau dalam sehari mampu mendapatkan satu juz (one day one juz), maka dalam tiga puluh hari sebanyak tiga puluh juz. Wah, tentunya senang dong kalau puasa dimaksimalkan dengan membaca dan mengkhatamkan al-Quran???



Dua tahun yang lalu saya punya keinginan di dalam bulan puasa bisa dimanfaatkan untuk menghafal Al-Quran pula. Sedikit sulit sih karena tidak dimanage dengan baik. Namun saya punya keyakinan, kalau bersungguh-sungguh tidak ada yang mustahil bagi Allah. Nah timbul pertanyaan, bagaimana cara memaksimalkan hafalan sedangkan target mengkhatamkan Al-Quran juga berjalan? Yups, manfaatkan waktu pagi jelang waktu dhuha. Bisa ditikror (diperlancar) pada malam setelah tarawih.



Nah, sekarang tentang tarawih. sebenarnya ada banyak pandangan tentang waktu pelaksanaan shalat Qiyam al Lail. Ternyata tarawih itu tidak harus setelah isya. Melaksanakan tarawih di sepertiga malam dirasakan lebih nikmat dan menyentuh. Nah, untuk memaksimalkan Tarawih tidak ada salahnya dicoba di sepertiga malam. Dengan itu, tarawih bisa lebih berasa. Tapi, kalaupun misalkan waktu setelah isya itu bisa dimaksimalkan, silahkan tafadhol dhol dhol :-)



Sekarang tentang puasa. Tidak heran banyak orang yang puasa hanya menahan lapar dan haus. Mereka hanya mengugurkan kewajiban tetapi tidak mendapatkan pahala dan berkah dari puasa itu. Bayangkan saja, kalau lisan tidak ditahan untuk berbicara yang ghairu nafi', lagwun, dan penuh dosa maka dengan mudahnya kita melepaskan pahala puasa kita begitu saja. Hummm, sayang lha.! Oleh karena itu tinggalkan ia dan mending gunakan waktu untuk berbicara yang bermanfaat. Demikan pula, sering kita teledor dengan fungsi telinga kita. Ah, kalau tidak cepat sadarkan diri maka telinga biasanya menikmati sesuatu yang diharamkan. Alihkan saja kebiasaan suka mendengar pada hal-hal terpuji. Dengan itu, insya Allah kita mampu menjaga kualitas puasa.



Yang lainnya adalah shalat dhuha dan infak. Dua hal ini adalah sesuatu yang saling membangun. Kalau kita tidak keberatan, bulan ramadhan baik untuk pembiasaan dan pembelajaran shalat dhuha. Bahkan kalau kita tidak punya kemampuan untuk berinfak, maka shalat dhuha sebagai penggantinya. Demikian, rahasia dimudahkan rezeki, yaitu dengan shalat dhuha.



Jadi, bagaimana program Ramadhanmu? Siap untuk mendongkrak amalan? Let's do together...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar